KANAL KOTAMOBAGU – Sejumlah elemen mahasiswa di Kotamobagu merespon perkembangan terkini di Indonesia dalam skala nasional, dengan mendatangi kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kotamobagu, untuk menyampaikan aspirasinya lewat aksi damai pada hari Kamis 14 April 2022.
Aksi damai tersebut diterima Ketua Komisi II Dekot Kotamobagu, Jusran Deby Mokolanot, dan Suryadi Baso di ruang rapat paripurna.
Tujuan dari sejumlah mahasiswa dari Kelompok Cipayung Plus ini yaitu Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Gerakan Mahasiswa Nasionalis Indonesia (GMNI) dan Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) dan juga diikuti Senat STIMIK Multikom ini meminta Dekot Kotamobagu memangil Pemkot Kotamobagu terutama dinas terkait untuk dapat memberikan penjelasan kepada mereka terkait kenaikan PPN dan harga bahan pokok.
Menurut mereka, dengan dinaikkannya Pajak Pertambahan Nilai (PPN) suatu barang atau jasa dari produsen ke konsumen ini ikut mengakibatkan harga barang-barang terkerek naik, termasuk harga bahan pokok.
“Seluruh rakyat Indonesia, khususnya umat muslim, dibulan suci Ramadhan 1443 Hijiriah ini, seharusnya menjadi rahmat bagi mereka. Namun, karena pajak PPN naik, mengakibatkan semua harga bahan terutama bahan pokok ikut naik di bulan Ramadhan ini,” ujar Ketua PMII Bolmong, Serajudin Lasabang
Hal senada juga disampaikan Ketua Umum , HMI GMNI dan GMKI. Menurut mereka, kenaikan bahan pokok ini, sangat “mencekik” kehidupan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
“Kebijakan pemerintah akhir-akhir ini sudah tidak memihak kepada rakyat khususnya bagi mereka yang hidup pas-pasan,” ujar mereka.
Mahasiswa pun sangat kecewa dimana permintaan mereka untuk dapat menghadirkan Pemkot Kotamobagu, terutama dinas terkait untuk bisa memberi jawaban terhadap tuuntutan yang mereka bawa (PPN dan bahan pokok) tidak hadir.
Sementara itu, Jusran Deby Mokolanot (JDM), memberikan apresiasi kepada mahasiswa yang telah datang menyampaikan aspirasinya
Menurut Politisi PKB Kotamobagu ini, kedatangan mahasiswa ini, menunjukkan bahwa kepekaan kaum intelektual di Kotamobagu terhadap isu-isu kerakyatan belum mati suri.
“Luar biasa adik-adik mahasiswa ini. Tetap menunjukkan sikap kritis dan eksistensinya terhadap isu-isu kerakyatan. Dan apa yang mereka sampaikan tadi, akan kita tindaklanjuti,” kata Jusran. (adve)