KANAL.BOLMONG— Sejak memimpin Bolaang Monggondow (Bolmong) per 22 Mei 2017 silam, Pasangan Yasti S Mokoagow- Yanni Tuuk, tak pernah berhenti menuai berbagai prestasi baik dikanca lokal maupun nasional. Hal ini dilakukan untuk lebih memajukan daerah induk Bolmong Raya ini, agar dapat sejejar dengan daerah lain di Indonesia.
Terakhir prestasi yang baru saja diperoleh adalah ketika Bolmong menerima opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK atas audit Laporan Keuangan Daerah Tahun Anggaran 2020.
Opini WTP tersebut merupakan rekor baru. Sebab, raihan itu merupakan kali pertama Bolmong mendapat opini WTP, sejak beberapa puluh tahun lalu tidak pernah meraih prestasi ini.
“Dalam sejarah sejak ada penilaian opini BPK, nanti tahun ini Bolmong WTP,” kata Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Bolmong, Rio Lombone.
Seperti diketahui, persoalan aset merupakan momok untuk Kabupaten yang merupakan induk dari 3 Kabupaten 1 Kota di BMR yang harus dihadapi Yasti – Yanny sejak awal kepemimpinannya.
“Saya menegur ada lembut, ada keras. Karena saya pun dikejar oleh BPK. Kita saling memaafkan karena di dalam pemeriksaan itu saya begitu keras memarahi setiap OPD yang lambat di dalam memenuhi permintaan data dari BPK,” ucap Yasti, ketika menceritakan proses demi proses penyelesian pengelolaan keuangan daerah.
Kala masa pandemi COVID-19, pasangan Yasti-Yanny yang dibantu seorang birokrat handal yang menjabat Sekretaris Daerah, Tahlis Gallang berhasil membawa ekonomi Bolmong tumbuh dari 7 persen ke angka 7,03 persen.
tertinggi di Sulut dan di atas rata-rata Nasional yang pada saat itu banyak daerah minus pertumbuhan ekonominya, Hal ini seperti diungkap Yasti saat menjadi narasumber bersama Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani dalam acara ‘Discusshe‘ dengan tema ‘Perempuan Penggerak Ekonomi di Masa Pandemi‘ yang diinisiasi Tempo Media Group beberapa waktu lalu.
Selain prestasi prestasi diatas, Bolmong saat peringatan Hari Malaria Sedunia beberapa waktu lalu, Bolmong meraih Sertifikat Eliminasi Malaria yang menjadi indikasi tidak adanya kasus lokal terjadi di wilayah Bolmong. Kedepan meski baru sebatas konsep, merencanakan Kawasan Industri Mongondow (KIMONG) yang tentunya menjadi keuntungan tersendiri bagi masyarakat, sebab akan menyerap banyak tenaga kerja lokal. (mg-2)