KANAL BOLTIM – ADVERTORIAL – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolaang Mongondow Timur (Boltim), memperingati hari hypertensi sedunia dan bulan deteksi dini penyakit tidak menular sekaligus gerakan masyarakat hidup sehat (Germas), Jumat 10 Juni 2022.
Kegiatan tersebut mengangkat tema “Cegah dan Kendalikan Hipertensi Untuk Hidup Sehat Lebih Lama”. Kegiatan diawali dengan jalan sehat dan senam Zumba, berlangsung di Lapangan Gogaluman Tutuyan, dengan dihadiri ASN dilingkungan Pemkab Boltim.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Boltim, Saifudin Gobel, SKM, M.Kes, mengatakan, pihaknya dalam kegiatan tersebut juga menyiapkan pemeriksaan kesehatan gratis, diantaranya pemeriksaan penyakit tidak menular.
“Pemeriksaan gula darah kolesterol dan asam urat, serta Pemeriksaan Antropometri (tinggi berat badan dan lingkar perut), pemeriksaan mata dan tekanan darah,” ujar Saifudin.
Lanjut Saifudin mengungkapkan, dalam kegiatan tersebut pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat untuk selalu melakukan germas.
“Makan buah dan sayur, melakukan aktifitas fisik serta pemeriksaan kesehatan berkala di sarana kesehatan,” tuturnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Ir. Sonny J. Warokka, saat membacakan sambutan Bupati Boltim Sam Sachrul Mamonto (SSM), menerangkan bahwa Penyakit Tidak Menular merupakan salah satu masalah kesehatan yang sangat diseriusi Pemerintah Republik Indonesia saat ini.
“Penyakit Tidak Menular merupakan masalah kesehatan utama di Indonesia, karena menjadi penyebab tingginya angka kesakitan, kematian, serta berdampak besar terhadap biaya dan produktifitas. Selain itu, Penyakit Tidak Menular merupakan komorbid yang menyebabkan tingginya angka kematian pada kasus Covid-19,” terangnya.
Lanjut Bupati mengatakan, Penyakit Tidak Menular tertinggi di Negara Indonesia, ialah Hypertensi. Dikabupaten Boltim, jumlah kasus terkait Hipertensi, berdasarkan laporan Dinas Kesehatan pada Triwulan pertama, tercatat ada sebanyak 1187. Selain Hipertensi, terdapat pula sejumlah kasus Diabetes Mellitus yang sebanyak 114 orang.
“Salah satu Penyakit Tidak Menular yang memiliki kasus tertinggi di Indonesia adalah hipertensi. Begitu pula dengan Kebupaten Bolaang Mongondow Timur, berdasarkan data laporan Triwulan I Dinas Kesehatan tahun 2022, kasus hipertensi di Bolaang Mongondow Timur berjumlah 1187 orang. Selain itu, diabetes mellitus juga menjadi kasus yang banyak terjadi di Bolaang Mongondow Timur, sejumlah 144 orang,” ungkapnya.
Ada pun, Gerakan Deteksi Dini Penyakit Tidak Menular yang dilaksanakan saat itu, merupakan salah satu upaya Pemerintah dalam rangka menindaklanjuti peningkatan jumlah kasus terkiat PTM tersebut. Yang berdampak pada percepatan peningkatan capaian indikator SPM bidang kesehatan.
“Untuk itu, Gerakan Deteksi Dini Penyakit Tidak Menular ini, dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, serta mempercepat capaian indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur,” tutupnya.